Kamis, 16 Mei 2013

Pentingnya Motivasi dalam Pembelajaran


Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat.
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar
pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984: 335). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Disamping kemandirian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.
Kegiatan belajar siswa dapat terjadi apabila siswa ada perhatian dan dorongan terhadap stimulus belajar. Untuk itu maka guru harus berupaya menimbulkan dan mempertahankan perhatian dan dorongan siswa belajar kepada siswa dilakukan guru sebelum mengajar di mulai. Pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar terutama pada saat siswa melakukan kegiatan belajar dan saat-saat kondisi belajar siswa mengalami kemunduran. Perhatian siswa terhadap stimulus belajar dapat diwujudkan melalui beberapa upaya seperti penggunaan media, memberikan pertanyaan kepada siswa, membuat variasi belajar pada siswa, sehingga siswa tidak bosan, sedangkan motivasi belajar siswa dapat dilakukan melalui dua bentuk motivasi.

A.    PENGERTIAN MOTIVASI
Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil, menurut H.L Petri (Petri, Herbert L, 1986: 3) Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran, menurut Oemar Hamalik (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2002, 114) bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Guru berharap bahwa siswa tertarik dalam kegiatan intelektual dan estetik sampai kegiatan belajar berakhir. Sebagai alat, motivasi merupakan salah satu faktor seperti halnya inteligensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan.
Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan nilai-nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya. Karenanya bahan-bahan pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan akan dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

B.     PENTINGNYA MOTIVASI DALAM BELAJAR
Apa pentingnya motivasi dalam belajar tentu saja sangat penting, diawal sudah dijelaskan bahwa motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang, artinya tanpa motivasi seorang siswa akan belajar dan sekolah dan akhirnya tentu saja tidak akan mencapai suatu keberhasilan dalam belajar.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1.      Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir
2.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya
3.      Mengarahkan kegiatan belajar
4.      Membesarkan semangat belajar
5.      Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (disela-sela adalah istirahat atau bermain) yang berkesinambungan.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:
1.      Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil;
2.      Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam;
3.      Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memiliki satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik;
4.      Memberi peluang guru untuk kerja rekayasa pedagogis.

C.    JENIS DAN SIFAT MOTIVASI
Motivasi sebagai kekuatan mental individu, memiliki tingkat-tingkat. Para ahli ilmu jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tingkat kekuatan tersebut. Perbedaan pendapat tersebut umumnya didasarkan pada penelitian tentang perilaku belajar. Para Ilmuwan, meskipun mereka berbeda pendapat tentang tingkat kekuatannya, tetapi mereka pada umumnya sependapat bahwa motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder.
1.      Jenis Motivasi
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer. Sebagai ilustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja terlebih dahulu. Agar dapat bekerja dengan baik orang harus belajar bekerja. Bekerja dengan baik merupakan motivasi sekunder.
Motivasi sosial atau motivasi sekunder memegang peranan penting bagi kehidupan manusia.
2.      Sifat Motivasi
Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal.
Berdasarkan sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
a.       Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b.      Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar perbuatan yang dilakukannya. Tujuan yang diinginkan dan tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak di luar tingkah laku itu.

D.    MOTIVASI DALAM BELAJAR
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar tersebut ada yang intrinsik atau ekstrinsik. Penguatan motivasi-motivasi belajar tersebut berada di tangan para guru/pendidik dan anggota masyarakat lain. Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi belajar selama minimum 9 tahun. Pada usia wajib belajar. Orang tua bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Ulama sebagai pendidik juga bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Dalam belajar terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.
1.      Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar didalam kehidupan sehari-hari motivasi banyak dipelajari, termasuk motivasi dalam belajar. Oleh karena itu motivasi belajar dapat timbul tenggelam atau berubah, disebabkan beberapa unsur yang mempengaruhinya. Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut: 
a.       Cita-cita atau aspirasi
Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa.
b.      Kemampuan belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan, kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa misalnya pengamatan dan perhatian.
c.       Kondisi siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis.
d.      Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
e.       Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional.
2.      Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Ada beberapa upaya meningkatkan motivasi belajar sebagai berikut:
a.       Optimalisasi penerapan prinsip belajar
Perilaku belajar di sekolah telah menjadi pola umum. Sejak usia enam tahun, siswa masuk sekolah selama lima-enam jam sehari. Sekurang-kurangnya tiap siswa mengalami belajar di sekolah selama sembilan tahun.
b.      Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran
Seorang siswa akan belajar dengan seutuh pribadinya perasaan, kemauan, pikiran, perhatian, fantasi dan kemampuan yang lain tertuju pada belajar. Meskipun demikian ketertujuan tersebut tidak selamanya berjalan lancar. Ketidaksejajaran tersebut disebabkan oleh kelainan jasmani atau mentalnya, ataupun naik turunnya energi jiwa.
c.       Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
Perilaku belajar siswa merupakan rangkaian tindak-tindak belajar setiap hari. Perilaku belajar setiap hari bertolak dari jadwal pelajaran sekolah. Untuk menghadapi hari pertama masuk sekolah guru telah membuat rancangan pengajaran. Sedangkan siswa telah terbiasa dengan membaca buku pelajaran. Siswa telah mengalami belajar yang berhasil atau belajar yang gagal sebelumnya. Siswa menghayati pahitnya kegagalan belajar, dan manisnya keberhasilan belajar. Oleh karena itu rancangan pengajaran satu tahun ajaran selalu diharapkan oleh seluruh siswa.

PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang tersebut.
Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain, dari guru, orang tua, teman dan sebagainya. Motivasi itu sangat penting sekali bagi siswa dalam belajar, motivasi itu tidak hanya penting bagi siswa saja, tapi bagi guru pun sebagai pendidik harus ada didalam diri mereka, sebab guru adalah orang yang memfasilitasi dalam proses belajar mengajar dan membimbing bahkan mengarahkan siswa untuk menjadi orang sukses, tanpa adanya motivasi dalam diri siswa dan guru, maka tujuan pembelajaran tidak akan dapat tercapai seperti yang diinginkan.

B.     SARAN
Melalui penulisan makalah ini, hendaknya kita sebagai calon guru perlu membekali diri kita masing-masing baik dengan sejumlah ilmu pengetahuan maupun keterampilan tetapi juga menyadari bahwa kelak di masa depan sebagai seorang guru yang profesional sangatlah kompleks. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita perlu mempersiapkan diri baik dari segi intelektual, mental, sosial, dan emosional kita sedapat mungkin mampu untuk tampil menjadi seorang pendidik yang sukses menciptakan dan melaksanakan pembelajaran yang lebih berkualitas serta mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan belajar anak didik kelak.

DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Dimyati (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar